Pengertian Bakteri ( Eubacteria ) Lengkap
Beberapa kelompok bakteri di kenal sebagai agen penyebab infeksi
dan penyakit, sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan manfaat di bidang
pangan, pengobatan, dan industri.
Bakteri dapat di temukan di hampir semua tempat: ditanah, air, udara,
dalam simbiosis dengan organisme lain maupun sebagai agen parasit (patogen),
bahkan dalam tubuh manusia.
Pada umumnya, bakteri berukuran 0,5-5 μm, tetapi ada bakteri tertentu
yang dapat berdiameter hingga 700 μm, yaitu Thiomargarita.
Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti sel tumbuhan dan jamur,
tetapi dengan bahan pembentuk sangat berbeda (peptidoglikan). Beberapa jenis
bakteri bersifat motil (mampu bergerak) dan mobilitasnya ini di sebabkan oleh flagel.
Pengertian
Bakteri (eubacteria)
kelompok organisme yang tidak memiliki
membran inti sel. Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan
berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam
kehidupan di bumi.
Istilah Eubacteria berasal dari
bahasa Yunani yaitu dari kata eu, yang berarti sejati. Eubacteria meliputi
sebagian besar organisme prokariotik yang hidup di manapun (kosmolipit).
Eubacteria di sebut juga dengan Bacteria atau bakteri. Istilah bakteri berasal
dari bacterion yang artinya batang kecil.
Pertama kali bakteri di temukan pada tahun
1674, oleh seorang ilmuwan belanda yaitu Antonyvan Leuuwenhoek yang juga
seorang penemu mikroskop lensa tunggal. Istilah bakteri di perkenalkan oleh Ehrenberg
pada tahun 1828. Ilmu yang mempelajari bakteri disebut dengan bakteriologi
Sejarah
Bakteri (eubacteria)
Bakteri merupakan organisme mikroskopik. Hal
ini menyebabkan organisme ini sangat sulit untuk di deteksi, terutama sebelum
di temukannya mikroskop. Barulah setelah abad ke-19 ilmu tentang
mikroorganisme, terutama bakteri (bakteriologi), mulai berkembang. Seiring
dengan perkembangan ilmu pengetahuan, berbagai hal tentang bakteri telah
berhasil di telusuri.
Perkembangan tersebut tidak terlepas dari
peranan berbagai tokoh penting seperti Robert Hooke, Antony van Leeuwenhoek, Ferdinand
Cohn, dan Robert Koch.
Pengetahuan tentang bakteri berkembang
setelah serangkaian percobaan yang dilakukan oleh Louis Pasteur, yang
melahirkan cabang ilmu mikrobiologi.
Robert Hooke (1635-1703), seorang ahli matematika dan
sejarahwan berkebangsaan Inggris, menulis sebuah buku yang berjudul Micrographia
pada tahun 1665 yang berisi hasil pengamatan yang di lakukan dengan menggunakan
mikroskop sederhana. Akan tetapi, Robert Hooke masih belum dapat menumukan
struktur bakteri. Dalam bukunya tersebut, tergambar hasil penemuannya mengenai
tubuh buah kapang. Walau demikian, buku inilah yang menjadi sumber deskripsi
awal dari mikroorganisme.
Antony van
Leeuwenhoek (1632—1723) hidup di
era yang sama dengan Robert Hooke di mana pengamatan dengan mikroskop masih
sangat sederhana.Terinspirasi dari kerja Robert Hooke, ia membuat mikroskop
rancangannya sendiri dengan sangat baik untuk mengamati makhluk mikroskopik ini
pada berbagai media alami pada tahun1684. Antoni van Leeuwenhoek berhasil
menemukan bakteri untuk pertama kalinya di dunia pada tahun1676. Hasil
temuannya di kirimkan ke Royal Society of London yang kemudian di publikasikan
pada tahun 1684. Penemuan ini segera mendapat banyak konfirmasi dari ilmuwan
lainnya. Sejak saat itulah, tidak hanya ilmu tentang bakteri tetapi juga
mikroorganisme pada umumnya pun mulai berkembang.
Ferdinand
Cohn (1828-1898)
merupakan seorang botanis berkebangsaan Breslau (sekarangPolandia). Hasil
penemuannya banyak berkisar tentang bakteri yang resisten terhadap panas. Ketertarikannya
pada kelompok bakteri ini mengarahkannya pada penemuan kelompok bakteri
penghasilen dospora yang resisten terhadap suhu tinggi. Ferdinand Cohn juga
berhasil menjelaskan siklus hidup bakteri Bacillus yang sekaligus menjelaskan
mengapa bakteri ini bersifat tahan panas. Selanjutnya, ia juga membuat dasar
klasifikasi bakteri sederhana dan mengembangkan beberapa metode untuk mencegah kontaminasi
pada kultur bakteri, seperti penggunaan kapas sebagai penutup pada labu takar,
erlenmeyer, dan tabung reaksi. Metode ini kemudian digunakan oleh ilmuwan lain,
Robert Koch.
Robert
Koch (1843-1910), seorang
ahli fisika berkebangsaan Jerman, banyak melakukan penelitian mengenai penyakit
yang di sebabkan oleh infeksi bakteri. Ilmuwan pada awalnya mempelajari
penyakit antraks yang banyak menyerang hewan ternak. Penyakit ini di sebabkan
oleh Bacillus anthracis, salah satu bakteri penghasil endospora. Robert Koch
juga merupakan orang pertama yang berhasil mendapatkan isolat murni Mycobacterium
tuberculosis, bakteri penyebab penyakit tuberkulosis.[Berdasarkan dua
penelitian mengenai penyakit ini, Robert Koch berhasil membuat Postulat Koch,
sebuah teori mengenai mikroorganisme spesifik untuk penyakit yang spesfik. Dia
juga berhasil menemukan metode untuk mendapatkan isolat murni dari bakteri. Penemuan
lainnya adalah penggunaan media kultur padat untuk menumbuhkan bakteri di
luathabitataslinya.[14]Pada awalnya ia menggunakan potongankentangdan kemudian
dikembangkan dengan menggunakan nutriengelatin.[14]Penggunaan nutrien gelatin
masih memiliki banyak kekurangan yang pada akhirnya penggunaanya digantikan
dengan agar (sejenispolisakarida) yang digagas oleh istriWalter Hesseyang juga
bekerja bersama Robert Koch.
Ciri-ciri Bakteri
·
Bersel satu dan sangat sederhana.
·
Prokariotik.
·
Kandungan kromosomnya haploid (n).
·
Hidup secara autotrof/heterotrof.
·
Berkembang biak/ bereproduksi dengan cara seksual dan aseksual.
·
Memiliki beberapa macam bentuk sel, yaitu bulat, batang, spiral,
dan variasinya.
·
Ada yang memiliki alat gerak berupa flagel dan ada yang tidak.
·
Memerlukan kelembapan yang tinggi, sekitar 85% untuk kehidupannya.
Struktur Sel Bakteri
Bakteri terdiri atas beberapa
bagian. Bagian-bagian bakteri adalah kapsul, dinding sel, membran plasma,
mesosom, sitoplasma, ribosom, DNA, granula cadangan makanan, klorosom, vakuola
gas, flagela, dan pilus (fimbria).
1. Kapsul
atau Lapisan Lendir
Lapisan yang terluar dari bakteri yang menyelimuti
dinding sel. Lapisan ini memiliki ketebalan yang bervariasi di setiap
jenis-jenis bakteri. Lapisan tebal tersebutlah yang di sebut dengan kapsul, dan
ada juga lapisan tipis yang disebut lapisan lendir. Umumnya bakteri hidupnya
parasit dan bersifat patogen (penyebab penyakit) memiliki kapsul sedangkan pada
bakteri saproba (mendapatkan makanan dari sisa organisme) biasanya hanya memiliki
lapisan lendir.
Sehingga mengapa makanan yang terkena
bakteri biasanya terlihat berlendir. Kapsul atau lapisan lendir ini berupa
senyawa yang kental dan lengket yang di sekresikan oleh bakteri. Kapsul sendiri
tersusun dari glikoprotein (senyawa campuran antara glikogen dan protein).
Sedangkan pada lapisan lendir tersusun dari air dan juga polisakarikarida.
Fungsi
Kapsul atau Lapisan Lendir
·
Sebagai
pelindung
·
Menjaga
sel agar tidak kekeringan
·
Membantu
pelekatan dengan sel bakteri lain atau pada substrak
·
Pada
bakteri patogen, kapsul melindungi bakteri dari pengaruhi sistem kekebalan
(antibodi) yang dihasilkan oleh sel tubuh inang.
2. Dinding
Sel
Tersusun dari senyawa pepetidoglikan. Peptidoglikan
adalah suatu polimer yang terdiri dari polipeptida pendek. Peptidoglikan
memiliki ketebalan lapisan yang bervariasi dari ketebalan lapisan ini
berpengaruh terhadap respons pewarnaan, yang digunakan dalam penggolongan
bakteri, yaitu Dinding sel Gram positif Karakteristik utamanya adalah
tebalnya lapisan peptidoglikan pada dinding sel. Akibatnya, pada saat prosedur
pewarnaan Gram, meninggalkan warna biru. Dinding sel Gram positif biasa di temukan
pada Actinobacteria dan Firmicutes. dan Dinding sel Gram negatif memiliki
lapisan peptidoglikan yang tipis. Hal ini menyebabkan lunturnya warna biru/merah
muda saat disiram etanol . Dinding sel dari pada Eubacteria mengandung
peptidoglikan, sedangkan pada dinding sel Archaebacteria adalah tidak
mengandung peptidoglikan.
Fungsi
Dinding Sel
·
Mempertahankan
bentuk dari sel
·
Memberikan
sebuah perlindungan fisik
·
Menjaga
sel agar tidak pecah dalam lingkungan yang memiliki tekanan osmotik yang lebih
rendah (hipotonis)
·
Sel
bakteri dapat mengalami plasmolisis jika berada pada lingkungan yang tekanan
osmotik lebih tinggi (hipertonis).
·
Bakteri
akan mati jika berada pada larutan yang pekat misalnya mengandung banyak garam
atau banyak gula.
3. Membran
Plasma
Tersusun dari senyawa fosfolipid dan
protein yang bersifat selektif permeabel (dapat dilewati oleh zat-zat
tertentu).
Fungsi Membran Plasma
·
Membungkus
sitoplasma
·
Mengatur
pertukaran zat yang berada di dalam sel dengan zat yang ada diluar sel
4. Mesosom
Organel sel yang memiliki penonjolan pada
membran plasma ke arah dalam sitoplasma.
Fungsi
Mesosom
·
Menghasilkan
energi
·
Membentuk
dinding sel baru saat terjadi pembelahan sel
·
Menerima
DNA pada saat konjugasi
5.
Sitoplasma
bakteri adalah cairan koloid yang
mengandung molekul organik seperti lemak, protein, karbohidrat, dan garam-garam
mineral, enzim, DNA, Klorosom (pada bakteri fotosintetik), dan ribosom
Fungsi
Sitoplasma
*.Sebagai tempat terjadinya reaksi-reaksi
metabolisme sel
6. Ribosom
Organel-organel kecil yang tersebar dalam
sitoplasma dan berfungsi dalam sintesis protein. Ribosom tersusun dari senyawa
protein dan RNA (ribonukleic acid). Jumlah ribosom di dalam suatu sel bakteri
mencapai ribuan, contohnya sajaEscherichia coliyang mempunyai 15.000 ribosom.
Fungsi
Ribosom
*.Sebagai sintesis protein
7. DNA
Mempunyai dua macam DNA (deoxyribonucleic
acid), yaitu DNA kromosom dan DNA non kromosom (plasmid). DNA kromosom adalah
materi genetik yang menentukan sebagian besar dari sifat-sifat metabolisme
bakteri, sedangkan pada DNA non kromosom
(plasmid) yang hanya menentukan sifat-sifat tertentu, seperti sifat patogen,
sifat fertilitas (kemampuan dalam bereproduksi secara seksual), dan sifat
kekebalan terhadap antibiotik tertentu. DNA kromosom pada organisme eukariotik
akan berbentuk rantai ganda linier, sedangkan pada DNA kromosom prokariotik
(bakteri) yang berupa rantai ganda melingkar yang terkumpul dalam suatu serat
kusut yang di sebut dengan region nukleoid. Jumlah DNA bakteri jauh lebih
sedikit dibandingkan dengan DNA sel eukariotik sekitar 1:1.000 dari DNA sel
eukariotik. DNA kromosom dapat di bereplikasi pada saat menjelang pembelahan
sel. DNA non kromosom (plasmid) memliki bentuk melingkar (sirkuler) dengan
ukuran yang memiliki jauh lebih kecil dibandingkan DNA kromosom. Umunnya,
bakteri tetap dapat hidup walaupun plasmidnya di keluarkan dari sel. Hal ini
dimanfaatkan dalam teknologi rekaya genetika. Plasmid di gunakan sebagai vektor
atau pembawa suatu gen tertentu yang ingin di sipkan. Plasmid dapat bereplikasi
tanpa kontrol dari DNA kromosom, serta memiliki kemudahan dalam di transfer ke
sel bakteri lainnya pada saat terjadi konjugasi.
Fungsi DNA
Materi genetik yang sebagian
besarmenentukan sifat-sifat metabolisme bakteri (DNA Kromosom)
Menentukan sifat patogen, sifat fertilitas
(kemampuan bereproduksi secara seksual), dan sifat ketebalan terhadap suatu
antibiotik (DNA non kromosom)
8. Granula
dan Vakuola Gas
Umumnya bakteri memiliki granula-granula
yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan atau senyawa-senyawa
lain yang di hasilkannya, misalnya Thiospirillum yang menghasilkan butir-butir
belerang. Pada vakuola gas yang hanya terdapat pada bakteri-bakteri
fotosintetik yang hidup dengan menampung air. Vakuola gas tersbut memungkinkan
bakteri mengapung di permukaan air, sehingga dapat sinar matahari yang
digunakan untuk fotosintesis.
9.
Klorosom
Suatu struktur lipatan yang ada di bawah
membran plasma yang berisi klorofil dan pigmen fotosintetik lainnya. Fungsi Klorosom
adalah untuk menfotosintesis yang hanya terdapat pada bakteri fotosintetik.
misalnya Chlorobium
10. Flagela
Bulu cambuk yang tersusun dari senyawa
protein yang terdapat pada dinding sel, dan berfungsi sebagai alat gerak.
Flagela bakteri tidak terbungkus oleh perluasan membran plasma yang berbentuk
batang (basil), koma (vibrio), dan juga spiral. Ada sekitar separuh dari
seluruh bakteri yang dapat bergerak secara terarah yang menuju atau menjauhi
ransang. Gerak tersebut di sebut gerak taksis. Contohnya bakteri dari familia
Chlorobacteriaceae yang akan melakukan gerak fototaksis positif atau menuju ke
arah cahaya matahari untuk berfotosintesis. Bakteri memiliki jumlah flagela
yang memiliki letak berbeda-beda. Berikut pengelompokan bakteri berdasarkan
dari jumlah dan letak flagelanya
.*.Atrik, adalah bakteri yang tidak
mempunyai flagela
*.Monotrik, adalah bakteri yang
hanyamempunyai satu flagela
*.Lofotrik, adalah bakteri yang mempunyai
banyak flagela pada salah satu sisi sel
*.Amfitrik, adalah bakteri yang mempunyai
flagela pada kedua ujung sel
*.Peritrik, adalah bakteri dengan flagela
yang tersebar di seluruh permukaan dinding sel.
Catatan: Bakteri yangtidak memiliki alat gerak
biasanya hanya mengikuti pergerakan media pertumbuhannya atau lingkungan tempat
bakteri tersebut berada.
11. Pilus atau Fimbria
Pilus (Latin, pili = rambut) atau fimbria
(fimbria = daerah pinggir) adalah struktur seperti flagela tetapiberupa rambut-rambut
yang memiliki diamater lebih kecil, pendek, dan kaku, dengan terdapat di
sekitar dinding sel.
Fungsi pilus atau Fimbria adalah sebagai
berikut..
*.Membantu bakteri yang menempel pada
suatu medium tempat hidupnya
*.Melekatkan diri dengan sel bakteri lainnya,
sehingga dapat terjadi transfer DNA pada saat terjadinya konjugasi. Pilus untuk
konjugasi disebut denganpilus seks.
Contoh bakteri yang mempunya pilus adalah Neisseria
gonorrhoeae (penyebab penyakit kencing nanah) dan Escherichia coli (bakteri saproba
di usus besar).
12.
Endospora
Tahan terhadap berbagai jenis larutan
kimia, dan keadaan lingkungan yang tidak baik. endospora adalah spora yang
terbentuk pada saat bakteri berada dalam kondisi yang tidak menguntungkan.
Endosporaini akan melindungi bakteri dari cuaca ekstrem
Perbedaannya dengan spora biasa adalah
spora biasa biasanya di gunakan sebagai alat perkembangbiakan vegetatif.
Klasifikasi
Bakteri (Eubacteria)
A. Berdasarkan cara memperoleh makanan, bakteri dibedakan:
1.Bakteri Heterotrof (tidak mampu menyusun makanan sendiri), yang
terdiri dari
·
Parasit: mengambil nutrisi dari organisme yang masih hidup.
Contohnya Escherichia coli;
·
Saprofit: yang
mengambil nutrisi dari organisme yang telah mati. Contohnya Mycobacterium
tuberculosis.
2.Bakteri Autotrof (dapat menyusun makanannya sendiri), yang
terdiri dari
·
fotoautotrof yakni menggunakan sumber energi cahaya matahari, contohnya
bakteri hijau (bakterioklorofil) dan bakteri ungu (bakteriopurpurin);
·
kemoautotrof yakni menggunakan sumber energi kimia, contohnya Nitrobacter,
Nitrosomonas , dan Nitrosococcus.
B.
Berdasarkan kebutuhan oksigen, bakteri dibedakan:
1.Bakteri Aerob yakni bakteri yang
membutuhkan O2 bebas, contohnya Nitrosomonasdan Mycobacterium tuberculosis.
2.Bakteri Anaerob yakni bakteri yang TIDAK
membutuhkan O2 bebas, Contohnya Clostridium tetani dan bakteri denitrifikasi.
C.
Berdasarkan bentuknya, bakteri dibedakan:
Berdasarkan bentuknya, bakteri dibagi
menjadi tiga golongan besar, yaitu:
1.Kokus (Coccus) adalah bakteri yang
berbentuk bulat seperti bola dan mempunyai beberapa variasi sebagai berikut:
- Mikrococcus, jika kecil dan tunggal
- Diplococcus, jka berganda dua-dua
- Tetracoccus, jika bergandengan empat dan membentuk bujur sangkar
- Sarcina, jika bergerombol membentuk kubus
- Staphylococcus, jika bergerombol
- Streptococcus, jika bergandengan membentuk rantai
2.Basil (Bacillus) adalah kelompok bakteri
yang berbentuk batang atau silinder, dan mempunyai variasi sebagai berikut:
Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua
Streptobacillus, jika bergandengan
membentuk rantai
3.Spiral (Spirilum) adalah bakteri yang
berbentuk lengkung dan mempunyai variasi sebagai berikut:
- · Vibrio, (bentuk koma), jika lengkung kurang dari setengah lingkaran (bentuk koma)
- · Spiral, jika lengkung lebih darisetengah lingkaran
- · Spirochete, jika lengkung membentuk struktur yang fleksibel.
Bentuk tubuh/morfologibakteri dipengaruhi
oleh keadaan lingkungan, medium, dan usia. Walaupun secara morfologi
berbeda-beda, bakteri tetapmerupakan sel tunggal yang dapat hidup mandiri
bahkan saat terpisah dari koloninya.
Reproduksi
Bakteri
Cara
bereproduksi bakteri bisa terjadi secara seksual melalui transduksi, transformasi,
dan konjugasi atau secara seksual dengan cara pembelahan biner/diri.
- Transduksi
Transduksi adalah pemindahan materi genetik dengan perantaraan virus. Proses ini diawali dengan masuknya virus ke dalam bakteri. Kemudian virus akan berkembang biak sehingga menyebabkan sel bakteri yang dimasukinya mengalami pecah. Virus yang baru terbentuk akan berhamburan keluar dari sel bakteri.
2. Transformasi
Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik berupa AND atau gen dari bakteri satu ke bakteri lainnya yang sejenis dengan proses fisiologis yang kompleks.
3. Konjugasi
Konjugasi adalah perkawinan antara kedua sel kelamin. Sel kelamin jantan ditandai dengan adanya rambut halus (Fili) pada permukaan dinding sel yang dapat berikatan pada suatu tempat khusus di permukaan sel betina. Reproduksi secara konjugasi terjadi pada bakteri gram negatif seperti Escherichia coli, Salmonella sp., dan Pseudomonas sp.
Peran
Bakteri (eubacteria)
Keanekaragaman bakteri dan jalur
metabolismenya menyebabkan bakteri memiliki peranan yang besar bagi lingkungan.
Sebagai contoh, bakteri saprofit menguraikan tumbuhan atau hewan yang telah
mati dan sisa-sisa atau kotoran organisme. Bakteri tersebut menguraikan protein,
karbohidrat dan senyawa organiklain menjadi CO2, gas amoniak, dan
senyawa-senyawa lain yang lebih sederhana. Contoh bakteri saprofit antara lain Proteus
dan Clostridium.
Tidak hanya berperan sebagai pengurai
senyawa organik, beberapa kelompok bakteri saprofit juga merupakan patogenoportunis.
a. Contoh
Bakteri yang Menguntungkan
1)Peran
bakteri dalam Industri Makanan
a)Lactobacillus casei berperan dalam
pembuatan keju dan yoghurt.
b)Acetobacter xylinum berperan dalam
pembuatan asam cuka dan nata de coco.
c)Streptococcus lactis dan S. cremoris berperan
dalam pembuatan keju dan mentega.
d)Lactobacillus bulgaricus berperan dalam
pembuatan yoghurt (susu asam).
e)Spirulina berperan dalam pembuatan PST (protein
sel tunggal).
2)Peran
bakteri dalam Bidang Obat-obatan dan Vitamin
a)Bacillus brevis berperan dalam pembuatan
antibiotik tirotrisin.
b)Bacillus subtilis berperan dalam pembuatan
anti biotik basitrasin.
c)Bacillus polymyxa berperan dalam
pembuatan antibiotik polimiksin.
d)Streptomyces griseus berperan dalam
pembuatan antib iotik streptomisin.
e)Pseudomonas denitrificans berperan dalam
pembuatan vitamin B12.
f)Streptomyces venezuelae berperan dalam
pembuatan antibiotik kloromisin.
g)Streptomyces aureofaciens berperan dalam
pembuatan antibiotik aureomisin.
h)Streptomyces rimosus berperan dalam
pembuatan anti biotik tetrasiklin.
3)Peran
bakteridi Bidang Lain
a)Bakteri nitrit (Nitrosomonas dan
Nitrosococcus) dan bakteri nitrat (Nitrobacter) merupakan bakteri yang membantu
proses pembentukan senyawa nitrat dalam tanah.
b)Rhizobium leguminosarum (hidup
bersimbiosis pada akar tumbuhan Leguminosae), Azotobacter, Clostridium
pasteurianum, dan Rhodospirillum rubrummerupakan bakteri yang mampu mengikat
N2bebas dari udara.
c)Escherichia coli membusukkan sisa
makanan di usus besar, membantu pembentukan vitamin K, serta dapat menguraikan
asam semut (HCOOH) menjadi CO2dan H2O (dalam keadaan tertentu).
d)Methanobacterium ruminatum dapat
menguraikan asam cuka menjadi metana dan karbon dioksida.
e)Clostridium acetobutylicum dapat
menghasilkan aseton dan butanol.
f)Methanobacterium dapat membusukkan
sampah daun dan kotoran hewan. Pembusukantersebut menghasilkan metana/biogas
yang dapat di gunakan sebagai energi alternatif.
b. Contoh
Bakteri yang Merugikan
1) Penyebab Penyakit pada Manusia Nama
bakteri dan penyakit yang ditimbulkan sebagai berikut.
a)Vibrio cholerae dapat mengakibatkan
penyakit kolera.
b)Mycobacterium tuberculosis dapat
mengakibatkan penyakit TBC.
c)Mycobacterium leprae dapat mengakibatkan
penyakit lepra.
d)Shigella dysentriae dapat mengakibatkan
penyakit disentri.
e)Salmonella typhidapat mengakibatkan
penyakit tifus.
f)Pasteurella pestis dapat mengakibatkan
penyakit pes.
g)Clostridium tetani dapat mengakibatkan
penyakit tetanus.
h)Treponema pallidum dapat mengakibatkan
penyakit sifilis.
i)Neisseria gonorrhoeae dapat
mengakibatkan penyakit gonore.
j)Bordetella pertusis dapat mengakibatkan
penyakit batuk rejan.
h)Leptospirasp. dapat mengakibatkan
penyakit leptospirosis.
2)
Penyebab Penyakit pada Hewan
Nama bakteri dan penyakit yang ditimbulkan
sebagai berikut.
a)Bacillus anthracis mengakibatkan
penyakit antraks pada sapi, kerbau, dan domba.
b)Brucella abortus dapat mengakibatkan
penyakit bruselosis pada sapi.
c)Actynomyces bovis dapat mengakibatkan
penyakit bengkak rahang pada sapi.
d)Streptococcus agalactiae dan Staphylococcus
epidermisis dapat mengakibatkan penyakit mastitis pada hewan menyusui.
e)Salmonella pullorum dapat mengakibatkan
berak kapur pada ayam.
3)
Penyebab Penyakit pada Tumbuhan Nama bakteri dan penyakit yang ditimbulkan sebagai berikut.
a)Xanthomonas citri mengakibatkan penyakit
kanker pada batang jeruk.
b)Agrobacterium tumefaciens mengakibatkan
penyakit kanker pada batang kopi.
c)Erwinia tracheiphila mengakibatkan busuk
pada daun labu.
d)Pseudomonas cattleyae mengakibatkan
busuk pada daun anggrek.
4)
Penyebab Kerusakan Makanan
Nama bakteri dan kerusakan makanan yang
ditimbulkan sebagai berikut.
a)Clostridium botulinumpada makanan kaleng
yang rusak.
b)Pseudomonas cocovenenanspada tempe
bongkrek.
c)Leuconostoc mesentroides pada makanan
basi.
d)Enterobacter aerogenes mengakibatkan air
susu menjadi berlendir.
Semoga artikel kali ini bisa menambah wawasan sobat dan semoga bermanfaat.
Semoga artikel kali ini bisa menambah wawasan sobat dan semoga bermanfaat.

Post a Comment for "Pengertian Bakteri ( Eubacteria ) Lengkap"