Hubungan Manusia Dengan Sejarah
![]() |
| Hubungan manusia dengan sejarah |
Kata sejarah berasal dari syajarotun (bahasa Arab) yang berarti pohon. Selain itu dalam bahasa Inggris history (sejarah) yang berasal dari Yunani historia yang berarti inkuiri (inquiry), wawancara (interview), interogasi dari seorang saksi mata dan juga laporan mengenai hasil-hasil tindakan itu. Dari bahasa Yunani istilah historia masuk ke bahasa-bahasa lain, terutama melalui perantaraan bahasa Latin. Dalam bahasa Latin, memiliki maknanya masih sama seperti dalam bahasa Yunani. Tekanannya lebih pada pengamatan langsung, penelitian, dan laporan-laporan hasilnya.
Tacitus (69-96?) seorang tokoh sejarawan besar pada masa Romawi menggunakan istilah historia untuk judul bukunya Historiae. Di dalam buku itu, Tacitus menulis laporan-laporan hasil pengamatannya dan pengalaman secara pribadi. Selain itu dia juga menulis sebuah laporan-laporan mengenai periode lebih awal (14-68 M) yang diberinya judul Annales . Pada masa ini kata historia belum digunakan sebagai kata yang menunjukkan peristiwa di masa lampau.
Dalam perkembangannya, konsep history (sejarah) mendapat suatu pengertian baru setelah terjadi percampuran antara penulisan kronikel yang ketat secara kronologis dan narasi-narasi sejarah yang bebas. Pada abad pertengahan hal itu dikenal dengan biografi yang juga disebut vitae. Kelak penulisan biografi, khususnya biografi orang besar, menyebabkan sejarawan Inggris Thomas Carlyle (1841) mengatakan bahwa sejarah sebagai ‘riwayat hidup orang-orang besar atau pahlawan’ semata. Tanpa mereka tidak ada sejarah.
Namun, sejarah memang tidak hanya untuk pererongan/individu tertentu yang memiliki jabatan dan kekuasaan (orang-orang besar), seperti Socrates, Julius Caesar, Gajah Mada, Napoleon, Soekarno. Sejarah juga membahas kelompok masyarakat, suku, bangsa dan peradaban.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sejarah merupakan ilmu tentang kehidupan manusia. Namun, juga bukan cerita tentang masa lalu manusia secara keseluruhan yang hidup selama lebih 10 tahun yang lalu. Demikian pula dengan manusia yang menjadi obyek penelitian antropologi ragawi, seperti hasil penelitian yang dikemukakan oleh Steve Olson dalam Mapping Human History (2006) yang berhasil melacak asal usul manusia modern di empat benua dan penyebarannya di seluruh dunia selama lebih dari 150.000 tahun silam, hal tersebut bukanlah sebuah sejarah.
Hubungan manusia dan sejarah tidak dapat dipisahkan, sejarah tanpa manusia adalah khayal dan tidak mungkin terjadi. Manusia dan sejarah merupakan satu kesatuan dengan peran manusia sebagai subyek dan obyek peran dari sejarah. Bila manusia dipisahkan dari sejarah maka ia bukan manusia lagi, tetapi sejenis mahluk biasa, seperti hewan.
Di sini ingatan manusia memegang peranan penting dalam kontribusi sejarah. Ingatan itu digunakan manusia untuk menggali dan mengingat kembali pengalaman yang pernah dialaminya. Mengingat bukan berarti mengalami lagi, tapi mengetahui kembali sesuatu yang terjadi di masa lalu. Namun ingatan manusia terbatas sehingga perlu alat bantu yaitu sebuah tulisan dan gambar yang berfungsi untuk menyimpan ingatannya. Dengan tulisan dan gambar, manusia mencatat pengalamannya. Pengalaman yang pernah terjadi dan dialami manusia, dituturkan kembali dengan menggunakan sebuah bahasa yang mudah dipahami.
Sejarah merupakan suatu pengalaman manusia dan ingatan manusia yang diceritakan. Dapat dikatakan bahwa manusia berperan dalam sejarah yaitu sebagai pelaku dalam sejarah karena manusia yang membuat pengalaman menjadi sebuah sejarah. Manusia adalah penutur sejarah yang membuat cerita sejarah sehingga semakin jelas bahwa manusia adalah sebagai sumber sejarah.
a. Manusia hidup dan berkreativitas dalam ruang dan waktu
Dalam ilmu sejarah, manusia dalam kehidupan dan kegiatan yang dilakukan dengan masyarakat atau bangsanya merupakan kajian utama. Sejarah merupakan suatu pembahasan aktivitas manusia pada masa lalu. Namun, seperti yang telah diungkapkan sebelumnya bahwa sejarah bukan berarti sejarah membahas aktivitas manusia secara keseluruhan. Kisah atau cerita manusia tersebut berkaitan dengan kehidupan manusia yang berkreasi dalam menghadapi kehidupannya.
Kisah manusia tersebut dibatasi oleh waktu dan ruang, serta tempat manusia itu hidup. Dari sudut pandang waktu kreativitas manusia pada masa lampau akan berbeda dengan kreativitas manusia pada masa kini. Begitu pula halnya dengan ruang. Pemahaman terhadap ruang dan waktu diperlukan untuk dapat mengembangkan kemampuan berpikir secara kronologis.
Dalam hal kreativitas manusia pada masa lampau misalnya sebagaimana manusia pada zaman batu melakukan makan, minum, berpakaian serta melakukan perjalanan menjadi pengalaman yang diwariskan bagi masa-masa sesudahnya. Sebagai contoh adalah bagaimana kreativitas manusia untuk melakukan perjalanan dari suatu tempat menuju ke tempat lain.
Pada awalnya manusia hanya menggunakan tenaganya sendiri dengan berjalan kaki. Dalam perkembangannya lalu mereka memanfaatkan tenaga hewan, misalnya kuda untuk melakukan perjalanan. Seiring perjalanannya waktu dan perkembangan teknologi sebagai hasil kreativitas dan ciptaan manusia, mereka menggunakan sarana perahu di air dengan bantuan angin untuk melakukan perjalanan.
Kreativitas lainnya adalah sebuah penemuan roda yang pada awalnya digunakan untuk memindahkan barang. Mereka lalu menggunakan tenaga hewan sebagai tenaga penggerak dengan cara ditarik oleh hewan. Selanjutnya, mereka menemukan suatu alat yang dapat mengubah air menjadi uap untuk dijadikan tenaga penggerak (motor). Demikian seterusnya hingga mereka menemukan sebuah tenaga penggerak lain berupa bahan bakar minyak.
b. Manusia hidup dalam perubahan dan keberlanjutan
Selain membahas manusia atau masyarakat, sejarah juga melihat suatu hal lain yaitu waktu. Waktu menjadi konsep sangat penting dalam ilmu sejarah. Sehubungan dengan konsep waktu, dalam ilmu sejarah menurut Kuntowijoyo meliputi beberapa hal yaitu: perkembangan, keberlanjutan/kesinambungan, pengulangan dan perubahan.
Disebut mengalami perkembangan apabila dalam kehidupan suatu masyarakat terjadi gerak secara berturut-turut dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain yang menunjukkan perubahan. Perkembangan terjadi biasanya dari bentuk yang sangat sederhana ke bentuk yang kompleks. Misalnya adalah perkembangan demokrasi di Amerika yang hanya mengikuti perkembangan kota. Pada awalnya masyarakat di Amerika hanya tinggal di kota-kota kecil. Di kota-kota kecil itulah tumbuh dewan-dewan kota, tempat orang berkumpul dan diskusi. Dari kota-kota kecil mengalami proses perubahan menjadi kota-kota besar hingga menjadi kota metropolitan. Sehingga disini, demokrasi berkembang mengikuti perkembangan kota.
Kesinambungan bisa terjadi bila suatu masyarakat baru hanya melakukan adopsi lembaga-lembaga lama. Misalnya pada masa kolonial, kebijakan pemerintah kolonial mengadopsi kebiasaan lama, antara lain dalam menarik upeti raja taklukan atau daerah, Belanda meniru raja-raja pribumi yang pernah dilakukan.
Sementara itu disebut sebagai pengulangan apabila peristiwa yang pernah terjadi di masa lampau terjadi lagi pada masa berikutnya, misalnya menjelang presiden Soekarno jatuh dari kekuasaannya pada tahun 1960-an banyak terjadi aksi dan demonstrasi, khususnya yang dilakukan oleh para mahasiswa. Demikian halnya menjelang saat presiden Soeharto akan jatuh pada tahun 1998, juga banyak terjadi aksi dan demonstrasi.
Sedangkan dikatakan terjadi sebuah perubahan apabila dalam masyarakat terjadi perkembangan secara besar-besaran dalam waktu yang relatif singkat. Perubahan terjadi karena adanya sebuah pengaruh dari luar. Misalnya gerakan nasionalisme yang terjadi di Indonesia sering dianggap sebagai kepanjangan dari gerakan romantik di Eropa.
Berhubungan dengan konsep waktu ini lah akan dikisahkan kehidupan manusia pada masa lalu. Masa lalu merupakan sebuah masa yang sudah terlewati atau terjadi sejak dahulu. Namun, masa lalu bukanlah suatu masa yang akan terhenti dan tertutup. Masa lalu bersifat terbuka dan berkesinambungan sehingga dalam sejarah, masa lalu manusia bukan demi sebuah masa lalu itu sendiri. Segala hal yang terjadi di masa lalu dapat dijadikan acuan dan pijakan untuk bertindak di masa kini dan untuk meraih kehidupan yang lebih baik di masa datang.
c. Kehidupan manusia masa kini merupakan akibat dari perubahan di masa lalu
Cicero, seorang filsuf Romawi mengungkapkan bahwa barang siapa yang tidak mengenal sejarahnya maka akan tetap menjadi anak kecil. Kemudian sejarawan Sartono Kartodirdjo menambahkan barangsiapa yang lupa sama sekali akan masa lampaunya dapat diibaratkan seperti mereka yang mengalami sakit jiwa.
Sebuah kedua ungkapan tersebut benar adanya. Seperti yang disebutkan oleh Sartono Kartodirdjo bahwa mereka yang lupa akan masa lampaunya itu telah kehilangan identitas dan oleh karena itu dapat membahayakan masyarakat di sekitarnya dan sulit mengalami perkembangan. Hal itu disebabkan karena kelakuan dan tindakan yang mungkin sudah tidak menentu dan terlepas dari norma-norma atau nilai-nilai hidup yang berlaku di masyarakat.
Sebuah Peristiwa sejarah yang terjadi adalah sebuah perubahan dalam kehidupan manusia. Sejarah mempelajari aktivitas manusia dalam konteks waktu tertentu. Perubahan yang terjadi pada masa lalu mempengaruhi kehidupan pada masa kini. Perubahan yang terjadi tersebut meliputi berbagai aspek kehidupan manusia seperti sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Masa lalu merupakan sebuah masa yang telah dilalui oleh suatu masyarakat selalu berkaitan dengan konsep-konsep dasar berupa waktu dan ruang.
Berkaitan dengan peristiwa sejarah yang merupakan perubahan dalam kehidupan manusia di masa lalu, John Dewey (1959) menganjurkan bahwa dalam penulisan sejarah harus menulis masa lampau dan sekarang sebagai perbandingan. Sejarah harus bersifat sebagai instrumental dalam memecahkan masalah masa kini atau sebagai pertimbangan program aksi masa kini. Dengan kata lain John Dewey menyarankan bahwa sejarah harus dapat memecahkan masalah yang terjadi masa kini.
Ungkapan bahwa sejarah harus dapat memecahkan persoalan pada masa kini menjadi semakin jelas jika kita melihat pada situasi pada masa kini. Misalnya kejadian bencana banjir di beberapa kota di Indonesia. Apakah peristiwa itu akan berdiri sendiri terlepas dari apa yang terjadi di masa lalu? Atau memiliki sebuah kaitan dengan perubahan yang terjadi di masyarakat? Mungkin saja ada sebuah wilayah yang dahulu bebas dari banjir tetapi pada masa kini menjadi sebuah wilayah yang rawan banjir dan menjadi langganan banjir. Sehubungan dengan hal tersebut kita dapat menelusuri dan mengetahui perubahan yang terjadi dalam kurun waktu tertentu. Perubahan yang terjadi pada masa lalu memberikan pengaruh pada kehidupan masa kini.

Post a Comment for "Hubungan Manusia Dengan Sejarah"